Minggu, 25 November 2012

PLANET, BULAN, KOMET, METEOR DAN ASTEROID



A.     Planet-Planet Dalam Tata Surya

Pada awalnya planet yang diakui dalam sistem tata surya jumlahnya ada sembilan. Setelah kedelapan planet yang telah diuraikan di atas, masih ada planet kesembilan yaitu Pluto. Akan tetapi, setelah diseleng- garakannya pertemuan International Astronomical Union (IAU) ke-26 di Praha Republik Ceko pada 24 Agustus 2006, 424 ahli astronom dari seluruh dunia memutuskan dan menyepakati untuk mengeluarkan Pluto dari statusnya sebagai suatu planet. Akibatnya, Pluto yang selama ini dikenal sebagai planet terkecil dan menempati urutan kesembilan harus keluar dari daftar planet anggota dari tata surya. Status Pluto sekarang ini adalah menjadi planet kerdil (dwarf planet).

Para ahli astronom menyepakati bahwa benda angkasa disebut planet jika memiliki ukuran cukup besar dan berada tetap di garis orbitnya selama mengitari matahari, serta tidak mengalami garis edar tumpang-tindih dengan planet lain. Menurut para ahli, garis orbit Pluto tumpang tindih dengan orbit Neptunus sehingga secara otomatis Pluto terdiskualifikasi dari klasifikasi planet dalam sistem tata surya.

1.      Merkurius

Merkurius merupakan planet yang letaknya paling dekat ke matahari, jarak rata-ratanya sekitar 57,8 juta km. Oleh karena jaraknya yang sangat dekat ke matahari, maka suhu udara siang hari menjadi sangat panas, mencapai 400° C, sedangkan pada malam hari menjadi sangat dingin, mencapai -2000° C. Perbedaan suhu harian yang sangat besar disebabkan Merkurius tidak memiliki atmosfer.

Merkurius memiliki ukuran paling kecil dalam sistem tata surya, garis tengahnya hanya 4.850 km hampir sama ukurannya dengan bulan yang memiliki diameter sekitar 3.476 km. Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan periode revolusinya sekitar 88 hari, dan periode rotasinya sekitar 59 hari.

Untuk menambah pengetahuan tentang merkurius silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata merkurius pada kotak yang tersedia. 

2.      Venus

Venus merupakan planet yang letaknya paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta km. Oleh karena itu, planet ini dapat terlihat jelas dari bumi sebagai noktah kecil sangat terang dan berkilauan menyerupai bintang pada pagi atau senja hari. Orang-orang di bumi seringkali menyebutnya sebagai bintang pagi atau timur ketika Venus berada pada posisi elongasi barat, dan bintang senja pada waktu elongasi timur.
Selain karena letaknya paling dekat ke bumi, kecemerlangan Venus disebabkan oleh adanya atmosfer berupa awan putih yang menyelubungi planet. Atmosfer tersebut berfungsi memantulkan cahaya matahari yang diterimanya.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer sangat tebal terdiri atas gas karbondikosida dan sulfat. Sehingga pada siang hari suhunya mencapai 477° C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang diterimanya tertahan atmosfer planet tersebut. Diameter Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
Untuk menambah pengetahuan tentang vemus silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata venus pada kotak yang tersedia. 

Atau ke URL http://indra-tatasurya.blogspot.com/2009/03/planet-venus.html

 

 

3.      Bumi

Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta km. Periode revolusinya sekitar 365,25 hari dan periode rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur. Bumi memiliki satu satelit yang selalu beredar mengelilingi bumi, yaitu Bulan (The Moon).
Diameter Kota Malang Bumi sekitar 12.756 km hampir sama dengan diameter Venus.
Untuk menambah pengetahuan tentang bumi silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata bumi pada kotak yang tersedia. 

4.      Mars

Mars merupakan Planet Luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali, yaitu pada kedudukan oposisi. Pada saat itu jaraknya hanya sekitar 56 juta km dari bumi. Planet ini merupakan satu-satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari bumi dengan mempergunakan teleskop. Adapun planet-planet lain terlalu sulit untuk diamati karena diselubungi oleh gas berupa awan tebal dan jaraknya terlalu jauh dari bumi.
Mars merupakan planet yang keadaannya paling mirip dengan bumi sehingga memungkinkan terdapatnya kehidupan. Oleh karena itu, para astronom lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mempelajari Mars dibandingkan planet lain dalam jagat raya.

Jarak rata-rata Planet Mars ke matahari sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 24 jam 37 menit. Diameter planet ini sekitar setengah dari diameter bumi, yaitu 6.790 km diselimuti oleh lapisan atmosfer yang tipis dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di bumi. Planet Mars memiliki dua satelit, yakni Phobos dan Deimos.
Untuk menambah pengetahuan tentang mars silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata mars pada kotak yang tersedia. 

5.      Yupiter

Yupiter merupakan planet terbesar dalam sistem tata surya di tata surya, diameternya sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium.
Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada sumbunya dengan sangat cepat sekitar 9 jam 50 menit, sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun.

Planet Yupiter memiliki satelit yang jumlahnya paling banyak, yaitu sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang ukurannya besar, seperti Ganimedes, Calisto, Galilea, Io, dan Europa.
Untuk menambah pengetahuan tentang yupiter silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata yupiter pada kotak yang tersedia. 

6.      Saturnus

Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah  Yupiter, diameternya sekitar 120.200 km. Periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit dan revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini memiliki tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan ekuatornya, yaitu Cincin Luar, Cincin Tengah, dan Cincin Dalam.
Diameter Cincin Luar Planet Saturnus adalah sekitar 273.600 km, Cincin Tengah sekitar 152.000 km, dan Cincin Dalam memiliki diameter sekitar 160.000 km. Antara Cincin Dalam dan permukaan Saturnus dipisahkan ruang kosong berjarak sekitar 11.265 km.
Planet Saturnus memiliki atmosfer yang sangat rapat terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak. Planet ini memiliki satelit yang jumlahnya sekitar 11 satelit, di antaranya Titan, Rhea, Thetys, dan Dione.
Untuk menambah pengetahuan tentang saturnus silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata saturnus pada kotak yang tersedia. 

7.      Uranus

Planet Uranus memiliki diameter 49.000 km, hampir empat kali lipat dari diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84 tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit.
Berbeda dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada Planet Uranus searah dengan arah datangnya sinar matahari sehingga kutubnya seringkali menghadap ke arah matahari.

Atmosfer Uranus dipenuhi oleh hidrogen, helium, dan metana. Di luar batas atmosfer Planet Uranus terdapat lima satelit yang menge- lilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jarak rata-rata Planet Uranus ke matahari sekitar 2.870 juta km.
Seperti halnya dengan Yupiter dan Saturnus, planet ini pun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas. Planet Uranus merupakan planet bercincin, ketebalan cincinnya sekitar satu meter terdiri atas partikel-partikel gas yang sangat tipis dan redup.
Untuk menambah pengetahuan tentang uranus silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata uranus pada kotak yang tersedia. 

8.      Neptunus

Neptunus merupakan planet superior dengan diameter 50.200 km. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak yang lebih padat jika dibandingkan dengan Yupiter dan Saturnus. Satelit yang beredar mengelilingi Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet Neptunus memiliki dua cincin utama dan dua cincin redup di bagian dalam yang memiliki lebar sekitar 15 km.

Untuk menambah pengetahuan tentang neptunus silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata neptunus pada kotak yang tersedia. 


B.     Bulan (The Moon)

Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang beredar menge- lilingi bumi dalam suatu lintasan yang disebut garis edar atau orbit tertentu. Oleh karena bulan selalu bergerak mengelilingi bumi kemanapun bumi bergerak maka bulan merupakan satelit bumi (satelit artinya pengikut). Selain bumi, planet-planet lain yang memiliki satelit adalah Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
Diameter bulan lebih kurang 3.476 km atau sekitar 1/4 diameter bumi, jarak rata-ratanya ke bumi sekitar 384.000 km. Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode rotasinya sama dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu peredaran bulan mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh (360°). Ciri dari bulan yang telah menyelesaikan satu lingkaran penuh, adalah posisi bulan terhadap bumi telah kembali pada posisi semula.
Bulan merupakan benda angkasa yang sangat kecil gravitasinya kira- kira hanya 1/6 gravitasi bumi. Akibatnya bulan tidak mampu mengikat atmosfer.  Ketiadaan  atmosfer di bulan menjadikan keadaan bulan sangat sunyi karena tidak terdapat media yang berfungsi merambatkan gelombang suara. Akibat lainnya adalah pada siang hari suhu permukaan bulan menjadi sangat panas, yaitu mencapai 100° C, sedangkan pada bagian bulan yang mengalami malam hari suhu permukaannya menjadi sangat dingin, yaitu mencapai           -150° C.
Bulan mengelilingi bumi dalam jangka waktu satu bulan. Pergerakan bulan dari waktu ke waktu menyebabkan terjadinya perubahan sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan antara matahari, bumi, dan bulan. Perubahan sudut tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan penampakan bulan jika dilihat dari bumi yang disebut fase bulan. Jika bulan berada pada posisi terdekat ke matahari, bagian bulan yang menghadap ke bumi akan tampak gelap, keadaan seperti itu disebut fase bulan baru. Sementara bulan melanjutkan pergerakannya mengitari bumi, tampak bulan berubah pula menjadi fase bulan sabit, lalu bulan setengah, bulan tiga perempat, kemudian menjadi  bulan purnama. Setelah tercapai fase purnama, fase berikutnya adalah kebalikannya sampai pada akhirnya terjadi fase gelap atau bulan baru kembali.
Fase bulan pada saat mengelilingi Bumi

Bulan purnama adalah keadaan ketika Bulan nampak bulat sempurna dari Bumi. Pada saat itu, Bumi terletak hampir segaris di antara Matahari dan Bulan, sehingga seluruh permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah Bumi.
Kebalikannya adalah saat bulan mati, yaitu saat Bulan terletak pada hampir segaris di antara Matahari dan Bumi, sehingga yang 'terlihat' dari Bumi adalah sisi belakang Bulan yang gelap, alias tidak nampak apa-apa.
Di antara kedua waktu itu terdapat keadaan bulan separuh dan bulan sabit, yakni pada saat posisi Bulan terhadap Bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis Bumi - Matahari. Pada saat itu, hanya sebagian permukaan Bulan yang disinari Matahari yang terlihat dari Bumi.
Untuk menambah pengetahuan tentang bulan silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata bulan pada kotak yang tersedia. 

Gerhana

Bumi dan bulan merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya sendiri. Tanpa adanya cahaya matahari yang dipantulkan oleh bumi maupun bulan, maka bumi tidak akan terlihat dari bulan demikian juga bulan tidak akan terlihat dari bumi.
Jika dalam peredarannya bumi maupun bulan berada dalam suatu garis lurus dengan matahari, maka memungkinkan akan terjadinya peristiwa gerhana matahari atau bulan.

1.  Gerhana Matahari

Gerhana matahari merupakan gerhana yang terjadi sebagai akibat bayang-bayang bulan mengenai bumi, dimana cahaya matahari yang menuju bumi pada siang hari terhalang bulatan bulan. Oleh karena diameter bulan tidak lebih besar dari diameter bumi, maka gerhana matahari hanya terjadi pada sebagian kecil permukaan bumi dan berlangsung lebih kurang 7 menit.
2.  Gerhana Bulan

Gerhana bulan adalah gerhana yang terjadi akibat bayang-bayang bumi mengenai bulan, artinya cahaya matahari yang menuju bulan pada malam hari terhalang oleh bulatan bumi. Diameter bumi lebih besar dari diameter bulan. Seluruh bulatan bulan akan tertutup oleh bulatan bumi sehingga ketika peristiwa gerhana bulan, seluruh permukaan bumi yang saat itu terjadi malam hari akan mengalami gerhana bulan yang berlangsung lebih kurang dalam rentang waktu 1 jam 40 menit.

Untuk menambah pengetahuan tentang gerhana silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata gerhana pada kotak yang tersedia. 


C.     Komet

Komet merupakan anggota tata surya yang terdiri atas pecahan benda angkasa, es, dan gas yang membeku. Komet mengorbit matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips. Strukturnya terdiri atas kepala dan ekor komet. Kepala komet berdiameter lebih dari 65.000 km  meliputi inti dan koma.

Adapun ekor komet memiliki panjang sampai ribuan kilometer yang arahnya selalu menjauhi atau berlawanan dengan matahari.

Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat di- klasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1.      Komet Berekor Panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, Komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan Komet Halley setiap 76 tahun sekali.
2.      Komet Berekor Pendek, yaitu komet yang garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya Komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.

Pada 1705, Edmund Halley memperkirakan bahwa komet terlihat pada 1531, 1607, dan 1682 dan kembali lagi pada 1758. Karena hal ter- sebut, salah satu dari sekian banyak komet diberikan nama komet Halley. Rata-rata periode munculnya orbit komet Halley antara set iap 76–79 tahun sekali. Komet Halley terakhir terlihat pada 1986 yang lalu. Inti atau pusat dari komet Halley diperkirakan kurang lebih 16x8x8 km. Inti dari komet Halley sangat gelap. Diperkirakan komet Halley akan tampak lagi pada 2061. Selain komet Halley, terdapat berbagai macam nama komet lainnya, di antaranya komet Hyakutake dan komet Hale-Bopp.

Untuk menambah pengetahuan tentang komet silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata komet pada kotak yang tersedia. 

D.     Meteor dan Meterit
Meteor adalah benda angkasa berupa pecahan batuan angkasa yang jatuh dan masuk ke dalam  atmosfer bumi. Ketika meteor masuk ke dalam atmosfer bumi maka akan terjadi gesekan dengan udara sehingga benda tersebut akan menjadi panas dan terbakar. Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer bumi dan sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Tumbukan meteorit berukuran besar pada permukaan bumi seringkali menimbulkan lubang besar di permukaan bumi yang disebut kawah meteorit, contohnya Kawah Meteorit Arizona di Amerika Serikat yang lebarnya sekitar 1.265 m.

Untuk menambah pengetahuan tentang meteor dan meteorid silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata meteor atau meteorid pada kotak yang tersedia. 
Atau ke URL

E.      Asteroid

Planetoid atau Asteroid adalah batu-batuan yang bergerak mengelilingi Matahari, tetapi ukurannya sangat kecil untuk digolongkan sebagai planet. Oleh karena itu Asteroid sidebut Planetoid atau planet kerdil.
Asteroid adalah kumpulan planet kecil yang terdapat di antara orbit Mars dan Yupiter. Penemuan asteroid diawali karena adanya kecurigaan para ahli astronomi yang melihat bahwa antara Planet Mars dan Yupiter dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh.
Para astronom berlomba untuk menyelidikinya dan berkeyakinan bahwa di tempat tersebut terdapat planet yang belum diketahui. Sampai saat ini telah teridentifikasi lebih kurang 5.000 asteroid pada daerah tersebut dan diprediksikan seluruhnya terdapat lebih dari 50.000 asteroid. Beberapa asteroid yang telah diidentifikasi antara lain Ceres merupakan asteroid terbesar dengan diameter 780 km, Pallas 560 km, Vesta 490 km, Hygeva 388 km, Juno 360 km, dan Davida 272 km.
Garis edar asteroid pada umumnya beredar di antara garis edar Mars dan Yupiter. Akan tetapi, ada pula beberapa asteroid yang menyimpang ke luar melintasi garis edar dari kedua planet tersebut.
Awal mula keberadaan  asteroid yang berjumlah puluhan ribu di antara orbit Mars dan Yupiter belum diketahui secara pasti. Secara teoretis diyakini bahwa asteroid terbentuk karena terjadi benturan diantara beberapa planet kecil sehingga terpecah-belah menjadi asteroid dengan jumlah yang cukup banyak.

Untuk menambah pengetahuan tentang asteroid silakan browsing melalui http://.www.google.co.id dengan mengetik kata asteroid pada kotak yang tersedia. 


Sumber:
Materi disadur dari Jagat raya dan tata surya oleh Reza Mahir diakses melalui http://themahir.blogspot.com/2011/09/jagat-raya-dan-tata-surya.html

Gambar-gambar diakses melalui http://.www.google.co.id
Hartono. 2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X, Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah.Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar